10 Pembalap F1 Terbaik Sepanjang Masa

Ajang balap Formula 1 telah menghasilkan puluhan pembalap kelas dunia. Salah satu cabang olahraga terpopuler di dunia ini juga menghasilkan nama-nama yang mengukir sejarah di dunia. Pertanyaannya, siapakah sosok yang pantas menyandang gelar sebagai pembalap F1 terbaik sepanjang masa? Topik inilah yang akan kita bahas dalam artikel Top10Indo kali ini.

Peringkat kali ini dibuat berdasarkan total jumlah kemenangan para pembalap selama berkarir di ajang balap Formula 1 per Desember 2013. Di antara sepuluh nama yang ada dalam peringkat ini, ada beberapa pembalap yang masih aktif dan bisa memecahkan rekor di masa depan.

Image Credit: Wikimedia Commons

10.  Juan Manuel Fangio (24 kali menang)


Juan Manuel Fangio yang dijuluki dengan nama El Chueco (pembalap berkaki bengkok) atau El Maestro ("Sang Master") adalah seorang pembalap F1 dari Argentina, yang mendominasi dekade pertama balap Formula 1 dan menjadi juara dunia sebanyak lima kali.

Rekornya dalam memenangkan kejuaraan dunia F-1 bertahan selama 46 tahun sebelum pada akhirnya dipatahkan oleh Michael Schumacher.  Sepanjang karirnya dari tahun 1950 hingga 1958, Fangio total mengikuti 52 kali balapan. Fangio juga total mencatat 29 kali pole position, 23 kali fastest lap, dan 36 kali naik podium.


9.  Niki Lauda (25 kali menang)


Andreas Nikolaus "Niki" Lauda (lahir 22 Februari 1949) adalah mantan pembalap Formula Satu dari Austria yang merupakan Juara Dunia F1 tiga kali pada tahun 1975, 1977 dan 1984. Baru-baru ini ia beralih karir sebagai pengusaha perusahaan penerbangan (Lauda Air dan Niki). Dia juga pernah bekerja sebagai manajer tim Jaguar dalam balap Formula Satu selama dua tahun. 

Lauda terluka parah dalam kecelakaan di tahun 1976 Grand Prix Jerman di Nurburgring, di mana Ferrari-nya terbakar dan dia nyaris mati setelah menghirup gas beracun panas dan menderita luka bakar yang parah. Namun ia pulih dan kembali mengikuti balapan lagi hanya enam minggu kemudian di Grand Prix Italia. Cedera yang dideritanya dalam kecelakaan tersebut meninggalkan bekas luka yang permanen di wajahnya.


8.  Jim Clark (25 kali menang)


James "Jim" (atau "Jimmy") Clark, Jr OBE adalah seorang pembalap Formula Satu asal Inggris dari Skotlandia, yang memenangkan dua Kejuaraan Dunia, pada tahun 1963 dan 1965.

Clark adalah seorang pembalap serba bisa yang berkompetisi di mobil sport, touring race dan di balapan  Indianapolis 500 di mana ia berhasil memenangkannya di tahun 1965. 

Clark meninggal dalam balapan di sebuah kompetisi Formula Two di sirkuit Hockenheim, Jerman pada tahun 1968. Pada saat kematiannya, ia telah memenangkan 25 Grand Prix dan meraih 33 kali pole position. Pada tahun 2009, The Times menempatkan Clark sebagai salah satu pembalap F1 terbaik sepanjang masa.


7.  Jackie Stewart (27 kali menang)


Sir John Young "Jackie" Stewart adalah mantan pembalap Formula Satu yang berasal dari Skotlandia. Dijuluki sebagai "Flying Scot", dia berkompetisi di Formula Satu antara tahun 1965 dan 1973 dan memenangkan tiga kali juara dunia. Dia juga berkompetisi di balap mobil Can-Am. Pada tahun 2009 Stewart menempati peringkat kelima dalam daftar pembalap F-1 terbaik yang disusun oleh jurnalis Kevin Eason.  

Saat ini, Stewart lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai komentator untuk acara balap di televisi sambil menulis kolom berita di berbagai surat kabar internasional.


6.  Nigel Mansell (31 kali menang)


Nigel Mansell Ernest James, CBE adalah seorang pembalap Inggris yang memenangkan kejuaraan Formula One World Championship (tahun 1992) dan Cart Indy Car World Series (tahun 1993). Mansell berstatus sebagai juara F1 ketika memutuskan untuk hijrah ke balap CART dan menjadi orang pertama yang memenangkan gelar CART di musim debutnya.

Karirnya di Formula Satu berlangsung selama 15 musim, dengan dua musim terakhir yang terbilang sangat sukses.  Dengan total 31 kemenangan yang dicatatkannya, Mansell adalah seorang pembalap F1 asal Inggris paling sukses sepanjang sejarah.


5.  Fernando Alonso (32 kali menang)


Fernando Alonso Díaz adalah pembalap F1 asal Spanyol yang meraih dua kali gelar juara dunia dan saat ini berkompetisi untuk tim Scuderia Ferrari.

Alonso memulai karir di balap karting sejak usia 3 tahun. Dia memenangkan tiga kejuaraan karting berturut-turut di Spanyol dalam periode 1994-1997, dan ia menjadi juara karting dunia pada tahun 1996. Dia melakukan debutnya di kompetisi Formula Satu pada musim 2001 bersama dengan tim Minardi, dan kemudian pindah ke Renault sebagai test driver pada tahun berikutnya. Mulai tahun 2003 Alonso kemudian terpilih menjadi pembalap utama Renault. Pada tanggal 25 September 2005, ia memenangkan gelar Formula One World Driver Championship pada usia 24 tahun dan 58 hari, yang pada saat itu membuatnya sebagai juara F1 termuda sepanjang sejarah. Setelah mempertahankan gelar tahun berikutnya, Alonso kembali mengukir rekor sebagai pembalap F1 termuda yang memenangkan dua musim berturut-turut. Dia bergabung dengan McLaren pada tahun 2007, sebelum kembali ke Renault selama dua musim pada tahun 2008 dan 2009, dan pada tahun 2010, ia bergabung dengan Scuderia Ferrari hingga saat ini.


4.  Sebastian Vettel (39 kali menang)


Sebastian Vettel adalah pembalap asal Jerman yang saat ini berkompetisi untuk tim balap Austria Red Bull Racing. Dia adalah juara dunia yang memenangkan kompetisi F1 pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. . Vettel tercatat sebagai salah satu driver F1 yang paling dominan dan sukses sepanjang karirnya.

Pada tahun pertama ia berkompetisi untuk Red Bull pada tahun 2009. Vettel menyelesaikan musim pertamanya sebagai termuda pembalap termuda yang mampu meraih posisi runner-up. Tahun berikutnya ia mencatat rekor sebagai pembalap F1 termuda yang memenangkan kompetisi.

Pada tahun yang sama ia membantu Red Bull memenangkan gelar juara dunia konstruktor untuk pertama kalinya. Karirnya di tahun-tahun berikutnya pun dipenuhi kegemilangan, dan mengingat usianya yang masih muda, Vettel masih bisa memperpanjang rekornya dan mencatatkan diri sebagai salah satu legenda dalam cabang olahraga ini.


3.  Ayrton Senna (41 kali menang)


Ayrton Senna da Silva adalah seorang pembalap Brasil yang memenangi tiga kejuaraan dunia Formula Satu. Dia meininggal dalam kecelakaan saat dalam posisi memimpin di San Marino Grand Prix tahun 1994. Hingga saat ini, kematian Ayrton Senna adalah yang terakhir terjadi di atas sirkuit dalam balapan F1.

Senna sering dipilih sebagai sebagai salah satu pembalap terbesar Formula One sepanjang masa dalam berbagai jajak pendapat. Dari tahun 1989 sampai 2006 ia memegang rekor sebagai pemegang posisi pole position terbanyak. Dia juga diakui karena kemampuannya membalap dalam kondisi hujan dan spesialis memenangi berbagai balapan dalam kondisi trek basah.


2.  Alain Prost (51 kali menang)


Alain Prost Marie Pascal adalah pembalap asal Prancis yang mampu empat kali memenangkan gelar Formula One Drivers Champion. Dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2001 Prost memegang rekor untuk jumlah kemenangan Grand Prix terbanyak sebelum akhirnya dipatahkan oleh Michael Schumacher di tahun 200. Pada tahun 1999, Prost menerima World Sports Awards of the Century dalam kategori motor sport.

Di awal tahun 90-an, Prost dikenal bersaing ketat dengan dua nama besar, Ayrton Senna dan Nigel Mansell. Persaingan ketiga pembalap tersebut dianggap sebagai salah satu rivalitas terbaik dan paling seru dalam sejarah Formula 1.


1.  Michael Schumacher (91 kali menang)


Michael Schumacher adalah mantan pembalap F1 dari Jerman. Schumacher tujuh kali memenangkan Formula One World Championship dan secara luas dianggap sebagai salah satu nama paling dikenang dalam sejarah dunia otomotif. Dia memegang banyak rekor di Formula Satu, termasuk jumlah kemenangan terbanyak, rekor fastest lap, pole position terbanyak dan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim (13 kemenangan pada tahun 2004). Pada tahun 2002 ia menjadi satu-satunya pembalap di Formula Satu sejarah yang selalu finish di posisi tiga besar dalam setiap balapan yang diikutinya di musim tersebut. Menurut statistik resmi Formula One, Schumacehr adalah pembalap terbaik sepanjang masa yang pernah berkompetisi di ajang F1.  Walaupun comeback-nya di tahun 2010 hingga 2012 tidak berjalan seperti yang diharapkan, nama Michael Schumacher akan selalu diingat sebagai legenda terbesar, tak hanya dalam dunia F1, namun juga dalam dunia olahraga secara umum.


EmoticonEmoticon